BANYUWANGI - Program inkubasi Jagoan Banyuwangi telah usai dan memunculkan sejumlah pemenang. Dari program itu, terdiri atas tiga kategori inkubasi bisnis yakni Jagoan Tani (bidang agribisnis), Jagoan Bisnis (Non agribisnis) dan Jagoan digital (rintisan start up).
Baca juga:
Pojok statistik UB Raih Terbaik Pertama
|
Jagoan Tani misalnya, pemenangnya diraih oleh Javawangi. Para anak muda ini mengusung pemberdayaan petani rempah. Produknya berupa olahan makanan berbahan dasar rempah-rempah nusantara, seperti jahe jelly drink dan jahe latte. "Kita ke-trigger dengan kondisi gaya hidup anak muda sekarang yang banyak mengkonsumsi minuman tinggi gula. Lalu terpikir membuat produk minuman menyehatkan, non gula, dan non pengawet. Tapi kami kemas lebih menarik, baik produk maupun kemasannya, " kata Julfia Rasya Putri dari Javawangi.
Tak hanya itu, produk dari Javawangi juga terkesan menarik karena dikemas secara kekinian. Misalnya pengemasan rempah bubuk dengan kantong celup dan dikemas dalam pouch, serta menyediakan produk fast drink dalam bentuk botol dan cup lebih modern. "Kita jual online dan offline. Sementara minuman dalam bentuk botol dan cup dijajakan di kedai-kedai dengan bekerja sama melalui sistem franchise. Saat ini ada empat franchise dan delapan keagenan, " ujarnya.
Dari usahanya itu, mereka juga memberdayakan para petani rempah di sekitar area rumahnya di Kecamatan Muncar. Terdapat sekitar 10 petani rempah sebagai pemasok bahan utama produksi minumannya. Jagoan Bisnis lain lagi. Pemenangnya adalah tim Haute yang berfokus pada usaha membuat tas anyaman berbahan dasar sampah plastik. Semua bahan dasarnya adalah daur ulang, namun demikian desain tas Haute sangat fashionable dan mengikuti tren saat ini.
"Ada 20 ibu rumah tangga yang terlibat dalam usaha ini. Kami harap, seiring berkembangnya usaha kami, banyak yang terlibat, ' ujar Gadis dari Tim Haute.
Terakhir, pemenang dari dari kategori Jagoan Digital yakni Tim To Doing. Mereka mencoba mengutak-atik aplikasi Start Up konseling bernama speeky. Aplikasi ini merupakan sebuah wadah untuk konseling bagi siswa berbasis teknologi kecerdasan buatan Artificial Intelligent (AI).
"Aplikasi ini sudah mencapai 80 persen. Dalam waktu tiga bulan ke depan insyaallah siap meluncur. Kami sudah ada klien sekolah yang tertarik untuk jadi pilot project aplikasi ini, " ujarnya.
Dari hasil jerih payah dan kreativitas anak muda itu, Pemerintah Banyuwangi telah menyiapkan hadiah modal usaha dengan total Rp 287, 5 juta. Pemenang pertama Jagoan Tani mendapatkan bantuan modal sebesar Rp 50 juta, sedangkan 10 finalis terbaik Jagoan Bisnis masing-masing mendapatkan Rp 10 juta, dan 10 finalis terbaik Jagoan Digital mendapatkan @Rp 12 juta.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebut, program Jagoan Banyuwangi merupakan ajang menumbuhkan semangat kewirausahaan untuk anak muda di Banyuwangi. Pada tahun ini, sebanyak 813 anak muda dari 271 tim telah mengikuti ajang ini. "Program inkubasi ini akan terus kita geber. Kita tampung ide-ide usaha kreatif dari anak-anak muda Banyuwangi. Ada ratusan ide bisnis yang mengangkat potensi lokal Banyuwangi, mulai dari sektor pertanian, non pertanian, hingga pemanfaatan teknologi digital. Sangat menarik, " kata Bupati Ipuk.