BANYUWANGI - Jelang Pilkada Serentak 2024, Operasi Nusantara Cooling System (NCS) kembali diaktifkan dengan tujuan untuk meminimalisir isu-isu provokatif yang berlatar belakang sara, baik yang terjadi di tengah masyarakat maupun di ruang siber, dengan mengutamakan preemtif dan preventif. Sebelumnya, operasi NCS ini pernah diaktifkan pada 11 September 2023 saat pemilihan presiden dan wakil presiden oleh Waka Bareskrim Polri Irjen Pol Asep Edi Suheri.
Dengan diaktifkannya kembali Nasional Cooling System, Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto, M.Si., menginstruksikan seluruh jajaran dibawahnya untuk bergerak masif melakukan pendinginan. Berbekal perintah tersebut, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Nanang Haryono, S.H., S.I.K., M.Si., menggerakkan sendi-sendi satuan tugas masing-masing untuk memulai operasi NCS, lebih-lebih Banyuwangi masuk dalam daftar kerawanan.
"Masing-masing satuan tugas sesuai fungsinya tanpa terkecuali bergerak melakukan pendinginan. Sudah dimulai sejak perintah diturunkan. Ada Banyuwangi, Jember dan Madura masuk dalam daftar rawan, " kata Nanang, Sabtu (10/8/2024).
Sementara Kabag Ops Polresta Banyuwangi Kompol Idham Kholid menerangkan, operasi NCS telah menjadi tugas masing-masing unit kerja sebagai upaya membuka komunikasi persuasif dengan seluruh masyarakat. "Masing-masing PJU memiliki tanggungjawab sama untuk masing-masing tupoksi kerjanya. Misal humas mengungkapkan jurnalis dan netizen untuk sosialisasi dan audiensi, " jelasnya.
Baca juga:
Polresta Palangka Raya Ungkap Judi Online
|
Idham menambahkan, operasi personil di setiap wilayah kerja hingga operasi siber juga menjadi upaya mencapai Pilkada Banyuwangi yang kondusif. "Operasi siber juga dilakukan, personil pengamanan jelas ratusan diturunkan nanti saat Pilkada, " bebernya.
Dua hari pasca penugasan Polda Jatim, Polresta Banyuwangi langsung aktivasi operasi NCS yang dimulai dengan aksi persuasif pendekatan dari Babinkamtibmas di masing-masing wilayah koordinasinya di seluruh Banyuwangi. (***)